Oleh Gerard N. Bibang
Bulan Baru
bulan baru di tahun baru
pekarangan tersiram hujan
kuncup-kuncup kecubung baru mekar
sekawanan murai mencicip
lalu terbang menjangkau langit
begitulah tahun baru tapi perjalanan tetap sama
ke tempat dari mana tak seorang pun dapat memangilmu kembali
ke sana yang entah berapa lama lagikah perjalanananya
engkau pun tak akan pernah mengerti
takdir yang telah menjadi misteri
Remang Langit
dalam remang-remang langit pada subuh menjelang pagi
fajar menyingsing
di kamar, engkau membolak-balik jemari berselancar di dunia maya
mungkin ada khabar dari kekasih yang di sana
cahaya menyeruak nun nauh dari punggung bukit
hari baru pagi ini, alangkah dingin
Seruling
memandang awan yang memecah di langit
siapa yang mengira ia akan berubah menjadi seruling
melantunkan kasih yang sayup-sayup sampai
jatuh membahana ke dalam kesunyian
di atas atap-atap yang sunyi
sepertinya ia tahu aku di sini sendirian
mungkin juga ia tahu aku sendirian tapi tidak merasa sendiri
wahai seruling-seruling langit, turun dan bermalamlah di sini
di rumahku tidak ada lagi persoalan tentang ruang
membahanalah, aku sedang mendengarkan!
Guntur
guntur sehabis hujan
di kota metropolitan kabut kental merambat
melihat bunga lili terserak di batu-batu trotoar
rasa iba tiba-tiba luruh ke tanah yang basah
kepada langit yang hampir koyak
doaku semoga janganlah bergolak-golak liar
di sepanjang hari ini setelah sedikit jeda sebelum tengah malam
guntur memang beraksi karena ia memiliki musim
meski keliarannya acapkali menyemai cinta yang sedang bersemi
Bambu
petir menggoyang batang-batang bambu
seolah runtuh dan jatuh melintang di jalan berbatu
saat itu matahari terbenam
di antara sisa-sisa air hujan
seekor katak betina termangu di bebatuan
Kisut
kali ini aku tak tahan iri kepada langit yang mengeruh
yang membuat bunga teratai layu dan kisut
sementara di sana sini angin bertiup kencang menjatuhkan embun
aku tak tahan iri karena kupikir langit sudah tahu siapa yang mengiri kepadanya
ialah sesosok makhluk fana yang sadar akan hakekatnya
yaitu lahir, tumbuh, tua, kisut dan redup
tak beda-nya dengan bunga teratai itu yang pasti mati dan menjadi humus
****
(gnb:tmn aries:jkt:sabtu:26.1.2019)