Oleh: Geraldo Ximenes Leite*
Malam Itu
Perasaan bahagia dan cinta bercampur aduk,
Dan sulit untuk membedakan keduanya.
Aku menjadi nyaman dengan malam itu,
Nyaman karena hatiku telah menemukannya.
Malam itu..
Semuanya menjadi indah,
Aku bahagia karena kita sungguh dekat,
Dan sangat dekat..
Sampai semua tarikan nafasmu dapat kuhitung
Serta kedua jatung saling berbicara,
sehingga pohon-pohon turut merasakan ekspresi kita.
Seandanya malam itu bagaikan dompet,
Tentunya sudah kusimpan rapih dalam saku,
Untuk terus merasakan momen itu,
Namun semuanya berlalu bagaikan satu tarikan nafas,
Sehingga malam pun rambutnya cepat beruban,
Begitupun dirimu cepat menghilang dari tatapanku,
Tetapi bau semerbakmu tetap sama,
Dari minyak narwastu murni,
Yang sungguh menghipnotisku,
Sampai lupa bahwa malam telah menemukan ajalnya.
Ingatan demi ingatan,
Terus berada dalam benakku,
Bahkan sungguh mengganggu tidurku
Sampai lupa menidurkan diri.
Aku tahu bahwa kamu pun merasakan hal yang sama,
Sehingga kita sama-sama melewati malam yang berat,
Dari dua atap dalam malam yang sama. **Neuz Tita**
*) Mahasiswa STFK Ledalero. Sekarang tinggal di Augustinian-wairpelit Maumere.