Oleh: Sagiyatul Maulud*
MATAKU DI FLOBAMORA
Aku harus memanggilmu siapa?
Flores bunga kembang kenangan
Sumba umbu sejati sandelwood
Timor semerbak harum cendana
Alor asih kasih kenari
Atau siapa?
Tanya bingung linglung lirih keindahan
Kau akan terus terngiang kagum syahdu
Bila kakimu tertegun di tepian bibir pantai
Kau akan terdenguk pujian
Bila matamu melotot wahana buana jiwaku
Karena aku pelangi pengukir mata hati
Sebab aku megah pengkuil relung sanubari
Maka panggil sebut sapa saja
Aku cinta flobamora
(Umaleu, 24-8-2019)
DI UJUNG CINTA
Demi pinta cinta
Hatimu bersumpah
Kasih
Kasihmu kepadaku
Membuatku selalu meyakini
Bahwa kelak kita pasti bersama
Harapan cinta itu tak menjadi kenyataan
Hanyalah penyedap luka lara hati
Menjadi ikrar pengingkaran sejati untukku
Kau menghancurkan mahligai cinta
Yang kokoh dalam jiwa keimanan
Kau yang aku ingin imingkan
Ternyata rawan rentan
Kini bara benci
Yang membatu dalam rimba rahim perasaan
(Umaleu, 24-8-2019)
LARANTUKA
Kemarin kau patah
Meratap waktu pangkuan duka
Karena ditinggal pergi
karena diingkari
Kekasih
Aku mengerti
Aku tak menawarkan
Aku memang mencintaimu
Kalau kau sudi
Ijinkan aku bertemu orang tuamu
Biar aku bersahadat kidmat
Meminang mahligai kasih
Agar kau tak rapuh lagi
Biar kau tak resah lagi
Sekali lagi
Kalau kau mau
Jemput aku di kotamu
Larantuka
(Umaleu, 24-8-2019)
SOPHIA
Namamu
Cinta cita
Air leluhur
Dari bumi nusa toleransi
Kau rupa merah putih
Dari tubuh jiwa flobamora
Seteguk tertegun
Aku meriang riuh rasa
Hadir dalam kisah kemasan kemilau
Kau dipercantik
Didandani dengan luluran eropa
Kau begitu menarik
Sophia
(Umaleu, 24 – 8- 2019)
PAPUA
Kasih yang tak sepenuhnya
Katanya cinta
Tetapi lidahmu masih saja mudah mengumpamakanku
Kau hanya menatapku dari rupa
Katanya setia sehati
Namun hanya setakat di ujung bibir
Aku kira kasihmu seperti emasku
Namun kasihmu tandus tunduk tanduk
Kalau saja tanahku tak kemilau
Pasti aku melayang jauh awang
Karena aku berada
Makanya kau kembali merangkul rayu
Tetapi aku telah tahu
Jujur aku begitu kecewa
Ternyata kau hanya berpura-pura
Kau sengaja
Melontar hujat robek hatiku
Tetapi tanpa kau sadar
Dengan mulutmu juga
Kau melumat habis keruk tubuh tanahku
(Umaleu, 24-8-2019)
*)Guru Pendidikan Sejarah MAN I Lembata.